Skip to main content

Institusi dan Tenaga Kesehatan Berprestasi HKN Emas ke-50




Pembangunan kesehatan tidak lepas dari dukungan institusi dan tenaga kesehatan. Untuk itu, pada malam penghargaan yang merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Emas ke-50 tahun 2014, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) memberikan penghargaan kepada institusi dan tenaga kesehatan berprestasi.
Institusi Kesehatan Berprestasi
Penghargaan ini terdiri dari dua jenis, yaitu penghargaan bagi Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki prestasi baik dari segi pelayanan maupun promosi kesehatan.

1. Puskesmas Berprestasi
a. Untuk kategori perkotaan, diraih oleh:
1) Puskesmas Densel IV Kota Denpasar, Bali, dengan program inovasi berupa pelayanan terpadu KB IUD pasca plasenta dengan rawat inap, pelayanan terpadu klinik KB dengan penjaringan kanker serviks melalui IVA, klinik VCT, konseling farmasi, serta program brain booster dan hypnobirthing. Penghargaan diterima Kepala Puskesmas Densel IV Kota Denpasar, yaitu dr. Made Ayu Witriasih.
2) Puskesmas Bontang Utara I kota Bontang, Kalimantan Timur, dengan program inovasi berupa kemitraan antara bidan-dukun, senam cuci tangan musik Dayak Borneo Sape, pemilihan raja dan ratu gigi, pemilihan Lansia Sehat, kelas ibu dan klinik cantik. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Bontang Utara I, yaitu dr. Fitriawati Yusuf.
3) Puskesmas Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan inovasi berupa Sistem Informasi Manajemen Posyandu, Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, dan pojok konsultasi kesehatan on-line. Penghargaan diterima Kepala Puskesmas Tegal Selatan, yaitu dr. Hartono.



b. Untuk kategori pedesaan, diraih oleh:
1) Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dengan inovasi Puskesmas Santun Lansia, Layanan UGD dan PONED 24 jam, klinik Permata Infeksi Menular Seksual (IMS) dan klinik sanitasi. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Mlonggo, yaitu dr. Fitrin Miadianti.
2) Puskesmas Dawan II Kabupaten Klungkung, Bali, dengan inovasi membentuk siswa pemantau jentik, mengembangkan kantong imunisasi, senam Lansia dan kelas Bumil. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Dawan II, yaitu dr. Hinarti Utami.
3) Puskesmas Bongo Nol Kabupaten Boalemo, Gorontalo, melalui program inovasi berupa Lensa Sehat yaitu nonoton bareng filem kesehatan di Puskesmas atau Rumah Kepala Dusun, dan pemberian penghargaan kepada kader dan Posyandu. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Bongo Nol, yaitu dr. Edi purwaningsih, SKM, M.Kes.

c. Untuk kategori terpencil, diraih oleh:
1) Puskesmas Batu Kambing Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melalui program inovasi tanaman obat keluarga (Toga) Percontohan, kegiatan Santun Lansia, Gerakan WC bersih, Thaharah Mesjid, Saka Bakti Husada (SBH), dan one day care. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Batu Kambing, yaitu Benhuri, SKM.
2) Puskesmas Muara Kedang Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, melalui inovasi berupa komitmen semua bidan untuk tidak melakukan pertolongan di rumah pasien, memberikan bingkisan kepada ibu yang melahirkan di Puskesmas, serta pemanfaatan dan penerapan teknologi informatika. Penghargaan diterima oleh Kepala puskesmas Muara kedang, yaitu triyono, SKM.
3) Puskesmas Bongo II Kabupaten Boalemo, Gorontalo, melalui inovasi klinik berhenti merokok, Posyandu Dusun Terpencil, serta Bedah Poskesdes. Penghargaan diterima oleh Kepala Puskesmas Bongo II, yaitu I Wayan Yasa, SKM.

2. Rumah Sakit Berprestasi
Penghargaan ini diperuntukkan bagi rumah sakit yang memiliki upaya kuat dalam Promosi Kesehatan, dianugerahkan kepada: 
1) RSUP Dr. Sardjito, D.I. Yogyakarta, untuk kegiatan luar gedung dengan Paguyuban Adhiyuswo Ngesti Rahayu Yogyakarta Dan Yayasan Kasih Anak Kanker Yogyakarta, penyuluhan kesehatan di instalasi rawat jalan, serta kegiatan pekan Edukasi Pit Stop dalam rangka persiapan penilaian akreditasi JCI. 
 2) RSUP Sanglah, Bali, untuk pengembangan media informasi dan edukasi serta integrated intranet system, serta remainder banner berupa edukasi untuk meningkatkan kepatuhan dokter dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga serta melengkapi catatakan edukasi dalam rekam medis; dan 
3) RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, untuk program penyuluhan di lobby utama/klinik edukasi, adanya SK Kawasan Dilarang Merokok (KDM) dan pembentukan klinik berhenti merokok.

Tenaga Kesehatan Berprestasi
Penghargaan tenaga kesehatan berprestasi diberikan kepada individu yang memiliki prestasi maupun karya di bidang kesehatan, dengan beberapa katergori sebagai berikut: Dosen Politeknik Kesehatan, Widyaiswara Kesehatan, Peneliti Badan Litbangkesdengan Penulisan Karya Tulis paling Produktif, dan Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat.

A. Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Berprestasi, diraih oleh: 
1) Pramita Iriana, S,Kp, M. Biomed, pengajar di Poltekkes III Jakarta; 
2) Asep Kuswandi, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.KMB, pengajar di Poltekkes Tasikmalaya);  
3) Waluyo, STP, M.Kes, pengajar di Poltekkes DI Yogyakarta).
B. Widyaiswara Kesehatan Berprestasi, diraih oleh: 
1) MM. Trinabasilih Harsiki, SKM, M.Kes, dari UPTD Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat dan Pelatihan Kesehatan (BKOM-Pelkes) Provinsi Sumbar; 
2) dr. Fathonah, MKM, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta; dan 
3) drg. Dara Nayati, M.Kes, dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang.

C. Peneliti Badan Litbangkes dengan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Paling Produktif
• Untuk kategori Peneliti Pertama, penghargaan diraih oleh: 
1) Nanang Yunarto, S.Farm, Apt, peneliti di Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan; 
2) Kambang Sariadji, S.Si, M. Biomed, peneliti di Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan; 
3) Ruben Wadu Wila, SKM, peneliti di Loka Litbang P2B2 Waikabubak, Sumba Barat.

• Untuk kategori Peneliti Muda, penghargaan diraih oleh: 
1) Agung Dwi Laksono, SKM, Mkes, peneliti di Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan, Surabaya; 
2) Lasbudi Pertama Ambarita,S.Si, MSc, Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Batu Raja, Sumatera Selatan;  
3) Bunga Christina Rosha, S.Sos, M.Si, peneliti di Pusat Teknologi dan Intervensi Kesehatan Masyarakat.
D. Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat Berprestasi
• Untuk Tingkat Provinsi, diraih oleh Dra. Hj. Ida Widyani, SpFRS, Apt, selaku Kepala Instalasi Gudang Farmasi Kalimantan Selatan.

• Untuk Tingkat Kabupaten/Kota, diraih oleh: 
1) Kurnia Yuliawati, S,Si, Apt, selaku Kepala Pengelola Instalasi Farmasi Dinkes Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Selatan, 
2) Suhelmi, S.Si, Apt, M.Kes, selaku Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Selamat Kepada para pemenang...

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes Bank Artha Graha

Assalamualaikum... Wah udah lama gak ngetik cerita di laman kesayangan. Disini gue mau cerita beberapa minggu lalu ikut tes di Bank Artha Graha cabang Matraman. Gue emang lagi cari-cari kerja buat persiapan resign dari rumah sakit akhir-akhir ini, dan gue cuma bisa lamar-lamar kerja via online kirim email atau apply di jobstreet atau sejenisnya. Kebetulan gue siang itu lagi udah kelar kerjaan tuh, alhasil gue searching lowongan di jobstreet dan job yang gue cari adalah frontliner/teller dan customer service di Bank. Pas banget dong di beberapa bank swasta yang gue cari ada posisi-posisi yang gue mau, gue apply tuh via jobstreet CUSTOMER SERVICE (CS) PT.Bank Artha Graha International, Tbk dan ada beberap bank lainnya yang gue apply.  Jujur, gue sih sebenernya harap-harap cemas dengan lamaran itu, karena secara basic gue anak kesehatan dan kejomplang banget daftar di perbankan. Tapi gue PD aja sih daftar karena banyak kok jaman sekarang yang otaknya pada kebalik (somplak kali a

GOOD BYE BCA :(

Malem netijen setiaku... Udah lama banget gak posting blog semenjak sibuk di dunia kerja, rasanya bingung mau cerita dan posting tentang apaan. Sebenernya banyak draft yang udah gua susun di blog ini, tapi tak kunjung release, maafin ya :)  Kamis 31 Januari 2019 , dengan sangat berat hati gue  resign dari pekerjaan gue sebagai Teller Bakti di Bank BCA. Selama kurang lebih satu tahun gue kerja di dunia perbankan yang bener-bener 180 derajat berbeda sama basic gue sebenarnya yang merupakan lulusan kesehatan. Bergabung bersama sekitar 24 orang di KCP Mangga Besar Raya , honestly gue menemukan sekali kenyamanan bekerja, kesenangan batin, kebahagiaan yang sampai sekarang masih membekas kenangan kebersamaan bersama keluarga kedua itu. Awalnya gue iseng daftar BCA karena beberapa alasan di pekerjaan sebelumnya dimana gue gak bisa menemukan kenyamanan dan kebahagiaan kerja, ditambah niat hati hanya ingin jadikan BCA sebagai pengalaman dan batu loncatan untuk gue balik lagi ke Basic

Tes Magang Bakti BCA ( Perjanjian Kerja)

Siang semua, kali ini gue bakalan ceritain kelanjutan tes kerja gue di BCA  So setelah gue Medical Check UP tanggal 5 Desember lalu, gue butuh waktu satu minggu buat nunggu hasil dan informasi kelulusan tes MCU nya. Kebetulan gue MCU cuma bertiga dari 10 orang yang lolos di batch gue, 7 temen gue lainnya MCU di tanggal yang berbeda kare harus ngurus kelengkapan berkas dulu. Meskipun beda jadwal MCU, kita tetep keep contact via gorup Whatsapp buat saling kasih tau kabar kalau ada telfon dari pihak HRD BCA. Tanggal 12 Desember sore hari pas gue udah mau pulang kerja, temen di group ada yang udah dapet info kelulusan MCU, akhirnya gue langsung standby dong di depan HP dan menunda kepulangan gue sampe akhirnya gue dapet telfon juga dari HRD yang kasih info kelulusan gue, gue jujur sumpah seneng banget. Gue dikasih jadwal untuk perjanjian kerja/kontrak tanggal 21 Desember minggu depannya otomatis gue langsung bersedia dong dengan lantang gue jawab SIAP ! . Sebelum pak dicky (HRD) bacai