Skip to main content

Hari Guru Nasional 2014 dan HUT PGRI Ke-69 Guru, Kunci Pencapaian Revolusi Mental

Jakarta, 24 November 2014 --Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2014 (HGN), dan Hari Ulang Tahun Guru Republik Indonesia ke-69 (HUT PGRI), dengan menerapkan konsep revolusi mental melalui bidang pendidikan. Penerapan itu mengingat peranan pendidikan sebagai kunci utama peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Tema HGN 2014, dan HUT PGRI ke-69 adalah Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru. Kemdikbud mencatatkan sebanyak 3,1 juta guru yang mengajar sekitar 53 jutaan peserta didik di tahun 2014.
Revolusi mental merupakan konsep peningkatan kualitas manusia untuk memajukan Republik Indonesia. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu, pembangunan Indonesia tidak mungkin maju, tanpa melakukan perombakan sumber daya manusia. Sehingga, sehebat apapun kelembagaan yang diciptakan, selama lembaga tersebut ditangan oleh manusia yang salah kaprah maka tidak mungkin maju. Untuk itulah, peningkatan kualitas manusia sangat diperlukan untuk mengubah arah bangsa ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan pendidikan merupakan interaksi antar manusia, yaitu antara pendidik dan peserta didik. Menurutnya, wajah masa depan Republik Indonesia berada di kelas-kelas. "Guru (pendidik) adalah pelukis masa depan Republik ini, sehingga cara kita menghargai guru adalah cara kita menghargai masa depan," ujarnya.
Mendikbud mengatakan Hari Guru Nasional akan jadi momentum awal pendidikan sebagai sebuah gerakan. Pendidikan harus dipandang sebagai sebuah gerakan. Secara konstitusional pendidikan adalah tanggungjawab negara, namun secara moral pendidikan adalah tanggungjawab setiap orang terdidik, ujarnya. Mendikbud menambahkan bukan berarti pemerintah kemudian lepas tangan, pemerintah justru harus terlibat dan mengajak sebanyak mungkin elemen masyarakat untuk terlibat dalam pendidikan.
2015, Penguatan Layanan Profesional Guru
Penguatan layanan profesional guru akan menjadi fokus perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di tahun 2015. Program ini menitikberatkan pada penilaian kinerja guru secara individu. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mutu Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kemdikbud (BPSDMP dan PMP) Syawal Gultom mengungkapkan sepanjang milestone pembinaan guru yaitu sejak 2004 belum memberikan kinerja guru yang maksimal. Untuk itu, penguatan layanan profesional berbasis individu akan dilakukan. Menurut Syawal, peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui institusi, maupun individu. “Paling maksimum dr individu makanya diperlukan penilaian kinerja,”jelasnya.
Sebagai informasi, milestone pembinaan guru dimulai tahun 2004 guru dinyatakan sebagai sebuah profesi. Mendongkrak kualitas masukan. Dilanjutkan, tahun 2006 mulai sertifikasi, dan 2008 mulai dibayarkan tunjangan profesi.
Tidak hanya itu, Syawal menambahkan diklat tatap muka jalan terus kita akan mengembangkan diklat secara online bagi guru2 yang kita pandang perlu. Rencananya, program ini akan berlangsung bagi 3,2 juta guru yang tersebar di 207-an ribu sekolah tersebar di Indonesia dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat.
Edukasi lagu wajib nasional
Ada warna baru pada peringatan HGN 2014 dan HUT PGRI kali ini. Kemdikbud mendaulat konduktor kebanggaan Indonesia, Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie M.S.), pada perhelatan Hari Guru Nasional 2014, dan HUT PGRI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan pesan tersirat akan pemilihan konduktor pada perhelatan tahunan bagi guru ini. Menurut Menteri Anies, suguhan orkestra merupakan simbol pendidikan sebagai sebuah gerakan. Kemudian, Mendikbud Anies menambahkan, kehadiran konduktor dapat memberikan nyawa, menyajikan nuansa, menyodorkan perasaan tujuan yang sama. Dia menegaskan pemerintah melalui Kemdikbud dapat berfungsi sebagai konduktor yang memimpin, dan mengajak semua elemen untuk terlibat dalam pendidikan. "Kementerian ini adalah konduktor itu, mengajak semua orang untuk terlibat, ikut ambil bagian dalam orkestra pendidikan," jelasnya, hari ini (24/11).
Di sisi lain, Mendikbud Anies pun mengangggap pemilihan lagu wajib nasional menjadi relevan, untuk mengingat bahwa setiap elemen masyarakat bisa menjadi bagian besar dalam sebuah gerakan perubahan. (***)

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes Bank Artha Graha

Assalamualaikum... Wah udah lama gak ngetik cerita di laman kesayangan. Disini gue mau cerita beberapa minggu lalu ikut tes di Bank Artha Graha cabang Matraman. Gue emang lagi cari-cari kerja buat persiapan resign dari rumah sakit akhir-akhir ini, dan gue cuma bisa lamar-lamar kerja via online kirim email atau apply di jobstreet atau sejenisnya. Kebetulan gue siang itu lagi udah kelar kerjaan tuh, alhasil gue searching lowongan di jobstreet dan job yang gue cari adalah frontliner/teller dan customer service di Bank. Pas banget dong di beberapa bank swasta yang gue cari ada posisi-posisi yang gue mau, gue apply tuh via jobstreet CUSTOMER SERVICE (CS) PT.Bank Artha Graha International, Tbk dan ada beberap bank lainnya yang gue apply.  Jujur, gue sih sebenernya harap-harap cemas dengan lamaran itu, karena secara basic gue anak kesehatan dan kejomplang banget daftar di perbankan. Tapi gue PD aja sih daftar karena banyak kok jaman sekarang yang otaknya pada kebalik (somplak kali a

GOOD BYE BCA :(

Malem netijen setiaku... Udah lama banget gak posting blog semenjak sibuk di dunia kerja, rasanya bingung mau cerita dan posting tentang apaan. Sebenernya banyak draft yang udah gua susun di blog ini, tapi tak kunjung release, maafin ya :)  Kamis 31 Januari 2019 , dengan sangat berat hati gue  resign dari pekerjaan gue sebagai Teller Bakti di Bank BCA. Selama kurang lebih satu tahun gue kerja di dunia perbankan yang bener-bener 180 derajat berbeda sama basic gue sebenarnya yang merupakan lulusan kesehatan. Bergabung bersama sekitar 24 orang di KCP Mangga Besar Raya , honestly gue menemukan sekali kenyamanan bekerja, kesenangan batin, kebahagiaan yang sampai sekarang masih membekas kenangan kebersamaan bersama keluarga kedua itu. Awalnya gue iseng daftar BCA karena beberapa alasan di pekerjaan sebelumnya dimana gue gak bisa menemukan kenyamanan dan kebahagiaan kerja, ditambah niat hati hanya ingin jadikan BCA sebagai pengalaman dan batu loncatan untuk gue balik lagi ke Basic

Tes Magang Bakti BCA ( Perjanjian Kerja)

Siang semua, kali ini gue bakalan ceritain kelanjutan tes kerja gue di BCA  So setelah gue Medical Check UP tanggal 5 Desember lalu, gue butuh waktu satu minggu buat nunggu hasil dan informasi kelulusan tes MCU nya. Kebetulan gue MCU cuma bertiga dari 10 orang yang lolos di batch gue, 7 temen gue lainnya MCU di tanggal yang berbeda kare harus ngurus kelengkapan berkas dulu. Meskipun beda jadwal MCU, kita tetep keep contact via gorup Whatsapp buat saling kasih tau kabar kalau ada telfon dari pihak HRD BCA. Tanggal 12 Desember sore hari pas gue udah mau pulang kerja, temen di group ada yang udah dapet info kelulusan MCU, akhirnya gue langsung standby dong di depan HP dan menunda kepulangan gue sampe akhirnya gue dapet telfon juga dari HRD yang kasih info kelulusan gue, gue jujur sumpah seneng banget. Gue dikasih jadwal untuk perjanjian kerja/kontrak tanggal 21 Desember minggu depannya otomatis gue langsung bersedia dong dengan lantang gue jawab SIAP ! . Sebelum pak dicky (HRD) bacai