Skip to main content

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Dalam menyongsong pelaksanaan JKN yang akan dimulai pada 1 Januari 2014, seluruh komponen bangsa Indonesia siap bekerjasama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata.
Apa itu Jaminan Kesehatan Nasional?
Jaminan Kesehatan Nasional ialah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (Pasal 19, UU No 40 tahun 2004).
Apa saja manfaat dari Jaminan Kesehatan Nasional?
1.      Manfaat Jaminan Kesehatan Bersifat Pelayanan Perseorangan yang Mencakup Pelayanan Kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilatif, termasuk Obat dan bahan Medis Habis Pakai yang diperlukan.
2.      Pelayanan yang dibatasi meliputi: Kacamata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset).
3.      Pelayanan yang tidak dijamin:
·         Tidak sesuai prosedur
·         Pelayanan diluar Faskes yang bekerjasama dengan BPJS
·         Pelayanan bertujuan kosmetik
·         General check up, pengobatan alternatif
·         Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi
·         Pelayanan Kesehatan pada saat bencana
Bagaimana Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional?
Jumlah peserta Pekerja penerima upah dan anggota keluarga yang ditanggung oleh JKN paling banyak 5 orang meliputi
1.      Peserta;
2.      Satu (1)  orang istri/suami yang sah dari peserta;
3.      Anak kandung, anak tiri/anak angkat yang sah dari peserta dengan kriteria belum menikah, belum berpenghasilan sendiri dan belum berusia 21 tahun atau 25 tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
Setiap Penduduk Wajib menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional, dan Untuk Menjadi Peserta harus membayar Iuran kepada BPJS Kesehatan Cabang terdekat dari domisili peserta. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan suatu badan penyelenggara hasil tranformasi dari PT. Askes.
Bagi yang tidak mampu membayar, iuran dibayar Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI). Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI.
Besar iuran untuk penduduk yang tidak tercakup PBI adalah Rp. 25000 per orang (angka draft sementara) untuk kelas 3. Atau bisa menaikan kelas perawatannya ke yang lebih tinggi dengan konsekwensi membayar iurannya lebih besar lagi.

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes Bank Artha Graha

Assalamualaikum... Wah udah lama gak ngetik cerita di laman kesayangan. Disini gue mau cerita beberapa minggu lalu ikut tes di Bank Artha Graha cabang Matraman. Gue emang lagi cari-cari kerja buat persiapan resign dari rumah sakit akhir-akhir ini, dan gue cuma bisa lamar-lamar kerja via online kirim email atau apply di jobstreet atau sejenisnya. Kebetulan gue siang itu lagi udah kelar kerjaan tuh, alhasil gue searching lowongan di jobstreet dan job yang gue cari adalah frontliner/teller dan customer service di Bank. Pas banget dong di beberapa bank swasta yang gue cari ada posisi-posisi yang gue mau, gue apply tuh via jobstreet CUSTOMER SERVICE (CS) PT.Bank Artha Graha International, Tbk dan ada beberap bank lainnya yang gue apply.  Jujur, gue sih sebenernya harap-harap cemas dengan lamaran itu, karena secara basic gue anak kesehatan dan kejomplang banget daftar di perbankan. Tapi gue PD aja sih daftar karena banyak kok jaman sekarang yang otaknya pada kebalik (somplak kali a

Tes Magang Bakti BCA ( Perjanjian Kerja)

Siang semua, kali ini gue bakalan ceritain kelanjutan tes kerja gue di BCA  So setelah gue Medical Check UP tanggal 5 Desember lalu, gue butuh waktu satu minggu buat nunggu hasil dan informasi kelulusan tes MCU nya. Kebetulan gue MCU cuma bertiga dari 10 orang yang lolos di batch gue, 7 temen gue lainnya MCU di tanggal yang berbeda kare harus ngurus kelengkapan berkas dulu. Meskipun beda jadwal MCU, kita tetep keep contact via gorup Whatsapp buat saling kasih tau kabar kalau ada telfon dari pihak HRD BCA. Tanggal 12 Desember sore hari pas gue udah mau pulang kerja, temen di group ada yang udah dapet info kelulusan MCU, akhirnya gue langsung standby dong di depan HP dan menunda kepulangan gue sampe akhirnya gue dapet telfon juga dari HRD yang kasih info kelulusan gue, gue jujur sumpah seneng banget. Gue dikasih jadwal untuk perjanjian kerja/kontrak tanggal 21 Desember minggu depannya otomatis gue langsung bersedia dong dengan lantang gue jawab SIAP ! . Sebelum pak dicky (HRD) bacai

GOOD BYE BCA :(

Malem netijen setiaku... Udah lama banget gak posting blog semenjak sibuk di dunia kerja, rasanya bingung mau cerita dan posting tentang apaan. Sebenernya banyak draft yang udah gua susun di blog ini, tapi tak kunjung release, maafin ya :)  Kamis 31 Januari 2019 , dengan sangat berat hati gue  resign dari pekerjaan gue sebagai Teller Bakti di Bank BCA. Selama kurang lebih satu tahun gue kerja di dunia perbankan yang bener-bener 180 derajat berbeda sama basic gue sebenarnya yang merupakan lulusan kesehatan. Bergabung bersama sekitar 24 orang di KCP Mangga Besar Raya , honestly gue menemukan sekali kenyamanan bekerja, kesenangan batin, kebahagiaan yang sampai sekarang masih membekas kenangan kebersamaan bersama keluarga kedua itu. Awalnya gue iseng daftar BCA karena beberapa alasan di pekerjaan sebelumnya dimana gue gak bisa menemukan kenyamanan dan kebahagiaan kerja, ditambah niat hati hanya ingin jadikan BCA sebagai pengalaman dan batu loncatan untuk gue balik lagi ke Basic